Polisi Akan Disebar ke 591 TPS, Polres Magelang Kota Gelar Simulasi
MAGELANGEKSPRES.COM, KOTA MAGELANG - Simulasi jelang pemilu 2019 digelar di Kota Magelang, Jumat (22/3). Ratusan personel dari berbagai satuan Polres Magelang Kota dan elemen keamanan lainnya siap mengamankan jalannnya pemilu yang digelar serentak 17 April. Simulasi yang digelar di kawasan Jalan A Yani, kawasan Alun-alun Kota Magelang ini menggambarkan situasi tempat pemungutan suara (TPS) saat pemungutan suara berlangsung. Skenario simulasi tersebut, sejumlah pendukung partai tertentu tidak setuju dengan hasil pemungutan suara yang telah ditetapkan petugas KPPS. Akhirnya warga yang protes memaksa masuk ke TPS, namun dihadang petugas kepolisian dan linmas. Hingga akhirnya terjadi ketegangan antara warga dengan petugas keamanan. Kemudian petugas KPPS langsung mengamankan surat suara yang telah terkumpul dalam kotak suara. Beberapa saat kemudian, terjadi aksi dorong-dorongan. Salah satu warga yang tidak tertahan petugas keamanan, merangsek masuk ke TPS lalu menendang bilik suara. Dengan sigap petugas keamanan langsung menangkap seseorang yang diduga provokator tersebut untuk diamankan. Surat suara hendak dikirim ke KPU Kota Magelang dengan pengawalan ketat kepolisian. Namun, di tengah jalan mereka dihentikan oleh sekelompok massa yang membawa senjata tajam. Polisi yang bertugas untuk mengawal surat suara, karena keterbatasan personel akhirnya bisa dilumpuhkan kawasanan massa. Tak lama berselang, dengan koordinasi yang apik, datang tim negosiasi membawa perlengkapan lengkap. Namun, massa tampaknya tak menggrubis. Malah massa kian beringas dengan melempar batu, kayu, dan petasan ke arah polisi. Sejumlah anggota pun terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke langit. Namun lagi-lagi, upaya itu belum juga mampu memukul mundur massa. Justru kemarahan massa kepada petugas semakin memuncak tatkala salah satu warga terlihat tergeletak tak berdaya terkena luka tembak. Di sisi lain, tim medis dari Polres Magelang Kota membawa satu unit ambulance segera datang ke lokasi satu warga yang tergeletak tersebut dan mengevakuasinya. Beruntung, warga tersebut nyawanya berhasil ditolong. Tetapi teror dari massa masih berlanjut. Hingga akhirnya Satuan Dalmas berhasil memukul mundur massa dengan bantuan satu unit water canon, tim anjing pelacak, dan sejumlah anggota pembawa sepeda motor bersenjata lengkap. Kapolres Magelang Kota, AKBP Idham Mahdi mengaku simulasi yang digelar pihaknya untuk memperlihatkan jika kepolisian siap mengamankan pemilu. ”Yang jelas kita di wilayah hukum Polres Magelang Kota siap mengamankan pemilu 2019 agar terlaksana dengan lancar dan sukses. Kalau terkait kerawanan sudah kami petakan,” ujarnya. Petugas kepolisian nantinya akan disebar di 407 TPS di Kota Magelang dan 184 TPS di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. ”Untuk yang paling rawan atau rawan 3, dua polisi akan diterjunkan, ditambah 8 anggota linmas hanya di dua titik TPS saja. Semakin tinggi kategori kerawanan, maka TPS yang diamankan pun semakin sedikit,” jelas dia. Ditambahkan Kasubag Humas AKP Nur Sajaah bahwa, seluruh Kapolsek di wilayah hukum Polres Magelang Kota sudah diperintahkan untuk mendata lokasi TPS yang dinilai memiliki kerawanan. Tingkat kerawanan tersebut, kata dia, jika banyak para caleg dari berbagai partai politik (parpol) memilih di satu TPS. ”Selain itu, indikasi banyak pendukung, tetapi justru calegnya tidak lolos. Kemudian, banyak warga yang tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT). Ini kerawanan yang berpotensi terjadi konflik, untuk itu pengamanan akan ditingkatkan,” ungkapnya. Dia menambahkan, khusus pengamanan dari personel Polri dan TNI di tingkat TPS, akan ditempatkan dalam radius 100 meter. Polisi tidak ditempatkan persis di lokasi TPS, sepanjang situasi aman dan terkendali. ”Tapi jika ada indikasi konflik, maka polisi dengan sigap akan mendekat ke TPS. Jika tidak terkendali, personel yang berada di Mapolres bisa disiagakan untuk memberikan pengamanan tambahan,” tandasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: